Dalam menjalankan profesinya, seorang akuntan
juga pasti mempunyai “hardskill” dan “softskill”.
Hardskill adalah kemampuan yang dapat
menghasilkan sesuatu yang sifatnya visible dan immediate. Hardskill adalah
semua hal yang berhubungan dengan pengayaan teori yang menjadi dasar pijakan
analisis atau sebuah keputusan (Fachrunnisa, 2006). Sedangkan softskill adalah
hal yang bersifat halus dan meliputi keterampilan psikologis, emosional dan
spiritual. Tidak ada kesepakatan tunggal tentang makna softskill. Softskill adalah
sebuah istilah dalam sosiologi tentang EQ (Emotional Intellegence Quotient)
seseorang, yang dapat dikatagorikan menjadi kehidupan social, komunikasi,
bertutur bahasa, kebiasaan, keramahn, optimasi.
Beberapa softskill yang dibutuhkan seorang
Akuntan dalam melaksanakan profesinya, yaitu sebagai berikut:
a) Jujur
Seorang akuntan
harus jujur dalam membuat laporan keuangan, tidak boleh memanipulasi angka
sedangkan auditor harus memberikan keputusan yang benar.
b) Disiplin
Akuntan dan Auditor
harus melaporkan dan memberikan keputusan tepat pada waktunya sesuai dengan
periode yang berlaku.
c) Bertanggung
Jawab
Mampu
mempertanggungjawabkan atas laporan keuangan yang sudah dibuat dan bertanggung
jawab atas keputusan yang diberikan.
d) Ramah
Bersikap ramah
kepada sesama akuntan maupun auditor serta klien mereka. Dengan keramahannya,
klien akan merasa lebih comfort dalam bekerjasama dengannya.
e) Sopan
Selain ramah,
seorang akuntan dan auditor juga harus memiliki sifat sopan agar terjalin
kerjasama yang baik.
f)
Cepat beradaptasi
Adaptasi diperlukan
untuk mempermudah mereka dalam pengerjaan tugasnya. Adaptasi yang baik akan
menghasilkan pekerjaan yang maksimal.
g) Hardworker
Laporan keuangan
akan selesai dibuat dan diputuskan dengan tepat waktu apabila akuntan dan
auditornya mau bekerja keras dalam penyelesaian ugas mereka masing-masing.
h) Teliti
Akuntan harus
teliti dalam menginput angka sesuai dengan transaksi yang sudah dilakukan,
sedangkan auditor harus teliti dalam mengoreksi angka yang sudah dibuat oleh
akuntan.
i)
Cerdas
Akuntan harus mampu
memahami sepenuhnya prinsip dan aturan yang mendasari penyiapan infomasi
akuntansi, sedangkan auditor harus cerdas daam mencari bukti-bukti untuk
membantunya dalam mengaudit laporan keuangan.sehingga dihasikan keputusan yang
tepat.
j)
Peka
Akuntan dan Auditor
harus peka terhadap lingkungan sekitar, walaupun daam melakukan pekerjaan
dibutuhkan konsentrasi yang tinggi.
k) Empati
Akuntan dan auditor
memiliki kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
dengan lingkungan sekitar tempat mereka bekerja.
l)
Perhatian
Hampir sama dengan
empati, sifat perhatian juga harus dimiliki oleh Akuntan dan Auditor dalam
bekerja.
m) Teamwork
Dengan kerjasama
yang baik, pekerjaan yang dilakukan akan sesuai dengan apa yang diharapkan
bahkan bisa selesai dengan tepat waktu.
n) Leadership
Selain sifat-sifat
diatas, sifat selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang Akuntandan Auditor
adalah mampu menjadi seorang pemimpin dalam organisasinya. Hal ini diperlukan
untuk mencapai tujuan yang sama diantara sesame Akuntan dan Auditor.
o) Loyalitas
Akuntan dan Auditor
harus loyal terhadap pekerjaannya agar apa yg dihasilkan menjadi yang terbaik.
p) Komunikasi
Akuntan harus
berkomunikasi dengan sesama akuntan agar dalam proses pembuatan laporan
keuangan menjadi lebih mudah sedangkan auditor memerlukan komunikasi yang baik
dalam penyampaian keputusan yang diambil kepada kliennya.
q) Critical
Observation
Harus mampu
mengamati suatu masalah yang terjadi dalam pelaporan dan pengambilan keputusan
secara kritis.
r)
Problem Solving
Mampu memecahkan
masalah yang terjadi dalam proses pelaporan dan pengambilan keputusan.
s)
Complication
Mampu mengatasi
kesulitan yang terjadi dalam membuat laporan keuangan dan mengambil keputusan.
Referensi:
http://repository.upi.edu/operator/upload/d_pu_1009675_chapter2.pdf